Follow Us @soratemplates

Minggu, 12 November 2017

Pengoperasian Kamera Saku,Kamera DSLR dan Jenis-jenis Ukuran Bidang Pandang

November 12, 2017 3 Comments

1. PENGERTIAN & CARA MENGOPERASIKAN KAMERA SAKU 

  A. Pengertian


Kamera saku digital (bahasa Inggris: digital pocket camera) adalah kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambar dan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa.
Kamera saku digital pada umumnya memiliki karakter yang sama seperti kamera saku manual (yang menggunakan media film). Sebagai kamera saku, kamera ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kemampuan untuk menangani pencahayaan yang lemah dan fokus atas (Close up).

 B. Cara mengoperasikan kamera saku

 Berikut cara menggunakan kamera saku agar hasil foto lebih bagus :

-) Gunakan Flash
Selain di gunakan sebagai penguat dan pengisi cahaya ( fill in ), lampu flash 
juga berfungsi membekukan gerakan. Saat memotret di luar ruangan, nyalakan flash untuk menerangi obyek foto yang membelakangi arah cahaya. Dengan cara ini, obyek utama tak menjadi gelap ( back light ). Demikian pula ketika memotret di ruang yang rada gelap, flashakan membekukan gerakan obyek.
-) Hindari zoom digital
Untuk mendapatkan ketajaman dan kualitas foto yang apik, kamu harus membidik obyek foto dari jarak jauh dengan menggunakan zoom optik saja. Hindari penggunaan zoom digital agar gambar tetap mulus. Nah,, matikan saja setelan zoom digital di kamera kamu.

-) Memanfaatkan scene mode
Kamera digital sekarang sudah umum menyediakan mode otomatis untuk pemotretan Landscape, Potrait, serta Night Shot,biasanya pada kamera digital mode ini bisa kita dapatkan pada scroll kamera yang ditandai dengan simbol / icon. Mode - mode tersebut menyetel speed  dan diafragma secara otomatis sesuai kondisi pemotretan. Baca buku petunjuk penggunaan kamera untuk mengetahui fungsi setiap mode.
-) Menggeser fokus  
Foto dengan fokus gambar di tengah sudah menjadi hal biasa, atau kalau tidak dibilang monoton. Cobalah memfokuskan gambar ke bagian lain. Caranya, komposisikan dulu agar obyek utama berada di tengah layar LCD. selanjutnya tombol rana dipencet setengah untuk mengunci fokus pada obyek utama. Sebelum melepaskan rana, geser sedikit posisi arah kameranya dan komposisikan ulang, misalnya gambar utama menjadi dipinggir. Jika sudah sreg atau pas, lepas tombol rana.

-) Gunakan tripod 
Jika kecepatan rana lebih rendah dari yang di anjurkan ( biasanya di bawah 1/60 second ), LCD di kamera biasanya menampilkan gambar telapak tangan berkedip-kedip. Pada kondisi ini, gunakan tripod untuk menopang kamera agar tidak goyang. Atau jika darurat cobalah cari penopang yang ada contoh saja dengkul pun jadi untuk membantu menopang kamera, dengan cara anda dalam posisi jongkok lalu siku tangan di tempatkan di dengkul.
-) Foto clouse up
Saat memotret wajah, usahakan foto clouse up. Aktifkan continuous shot atau pemotretan beruntun untuk menghindari goyangan kamera saat menekan rana. Untuk membantu pencahayaan, aktifkan lampu flash pada setelan slow. Dan fungsi ini bisa juga di gunakan pada pemotretan still life.

-) Jepret dulu, hapus kemudian  
Demi menghemat daya baterai, sebaiknya kurangi intensitas meninjau ulang gambar lewat LCD. Jika ingin menghapus beberapa gambar, Lakukanlah setelah seluruh sesi pemotretan usai. Atau, buanglah foto jika isi kartu memori sudah mentok. Cara ini lebih mengirit baterai ketimbang mengecek foto tiap kali jepret.

-) Coba sudut ekstrem
Layar LCD di kamera saku memudahkan membidik obyek dari berbagai sudut. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, cobalah menjepret sasaran foto dari beragam angle. Tampak atas, Tampak bawah, Samping, Pokoknyasemua dijajal sob. Dari beragam sudut pengambilan gambar itu, kesan yang di munculkan oleh foto bisa lebih bervariasi.

-) Memanfaatkan white balance
White balance ( WB ) tak cuma dipakai untuk menetralkan warna pada foto. Namun, dalam kasus tertentu, white balance justru bisa memberikan efek dramatis. Fungsinya mirip dengan penggunaan filter pada kamera SLR. Setelan Tungsten pada WB bisa dipakai untuk "mendinginkan" warna pada foto. Sedangkan Cloudy dan Fluorescent cenderung "menghangatkan" warna.

2. PENGERTIAN & CARA MENGOPERASIKAN KAMERA DSLR 

 A. Pengertian

Digital Single Lens Reflex (Digital SLR atau DSLR) adalah kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahayadari lensa menuju ke viewfinder.

 B. Cara mengoperasikan kamera DSLR

1. Perhatikan Cara Memegang Kamera DSLR Yang Benar
Hal pertama yang perlu di perhatikan ketika baru belajar menggunakan kamera DSLR adalah cara memegang kamera DSLR. Ketika kita memotret di luar, orang  lain memang tidak tahu apakah kita masih belajar atau sudah mahir.
Tetapi jika cara kita memegang kamera DSLR salah, maka orang lain jadi langsung tahu kalau kita masih pemula. Untuk menghindari hal tersebut, perhatikan cara memegang kamera DSLR yang benar.
Kesalahan paling umum ketika memegang kamera  adalah tangan kiri memegang lensa kamera dari samping.  Hal ini tentu tidak benar. Cara yang benar adalah tangan kanan memegang body kamera dengan jari  telunjuk bersiap memencet tombol shutter. Sedangkan tangan kiri menopang kamera dari bawah.
Banyak keuntungan dari cara memegang ini, yang jelas dengan tangan kiri menopang kamera dari bawah, ketika kita memotret kamera menjadi lebih stabil dan bebas goncangan. Agar menambah kestabilan, kamu juga bisa merapatkan siku ke badan supaya kamera lebih stabil.

2. Gunakan Pengaturan Otomatis / Mode Auto

Jika kamu masih baru menggunakan kamera DSLR, untuk settingan sebaiknya menggunakan menu otomatis. Dengan settingan otomatis ini, maka setelan pengaturan yang penting seperti Aperture, Eksposur dan ISO juga akan otomatis tersetting menyesuaikan kondisi obyek foto.
Hal ini bukan tanpa alasan lho, karena jika kamu langsung menggunakan mode settingan manual tanpa memahaminya terus kamu salah setting Aperture, Eksposur atau ISO bisa-bisa hasil foto malah jelek. ( kok jadi curhat masa lalu hehe ). Akan tetapi jika kamu penasaran dengan settingan lebih lanjut tentang Aperture, Eksposur dan ISO akan kami bahas pada artikel selanjutnya.

3. Gunakan Auto Focus

Tips  menggunakan kamera DSLR yang tepat bagi pemula yang ketiga adalah menggunakan Auto Focus. Kenapa harus menggunakan Auto Focus? Karena jika kamu menggunakan mode Manual Focus padahal belum terbiasa, bisa-bisa hasil foto yang kamu ambil menjadi salah fokus atau malah ngeblur.
Auto Focus, seperti namanya, adalah mekanisme yang memungkinkan lensa untuk secara otomatis mendapatkan fokus. Auto Fokus merupakan cara yang tepat untuk cepat dan efektif mengunci fokus objek foto. Settingan Auto Focus ini bekerja sangat baik pada moment dimana cahaya cukup cerah dan tidak redup.

4. Perhatikan Cara Menekan Tombol Shutter Agar Fokus & Stabil

Tips cara menggunakan kamera DSLR selanjutnya  adalah perhatikan cara menekan tombol shutter. Ketika menekan tombol shutter, tekanlah dalam dua langkah. Langkah yang pertama adalah menekan setengah dari tombol shutter. Kemudian tunggu sampai lensa dapat menangkap titik fokus dengan baik. Jika lensa sudah mengunci fokus objek kemudian lanjutkan langkah yang kedua yaitu dengan menekan tombol shutter sepenuhnya.
Tips kedua dalam menekan tombol sutter adalah tekan tombol dengan halus dan minimalkan guncangan. Karena biasanya ketika menekan tombol, tanpa sadar menekan dengan kencang sehingga membuat kamera sedikit ada guncangan dan kamera tidak stabil. Jika ini terjadi, maka ada kemungkinan hasil foto menjadi kurang fokus atau malah ngeblur.

5. Gunakan komposisi Rules Of Third

Masih ingat aturan Rules Of Third? Rule of thirds/aturan sepertiga merupakan rumus atau prinsip komposisi yang paling di kenal dan populer dalam dunia fotografi. Bagi kamu yang suka potret memotret atau ingin belajar lebih jauh tentang fotografi, sebaiknya kamu paham tentang rumus Rule of thirds. Dengan aturan sepertiga ini biasanya foto yang dihasilkan diharapkan menjadi benar-benar terlihat proporsional serta enak dilihat.
Rule of Third adalah aturan komposisi dimana bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar, baik secara vertikal maupun horisontal sehingga anda memiliki 9 area yang sama besar.Nah hasil dari pembagian bidang tersebut kita memliki pertemuan 4 titik. Dengan aturan ini kamu bisa menempatkan objek foto di salah satu pertemuan 4 titik tersebut.
3. JENIS-JENIS UKURAN BIDANG PANDANG PENGAMBILAN GAMBAR DISERTAI KETERANGAN DAN GAMBAR

1. Ekstrem Close UP 

adalah teknik pengambilan gambar yang menampilkan bagian tertentu objek dengan sangat detail memenuhi layar.
2. Close UP

 
adalah teknik pengambilan gambar dengan jarak teramat dekat.Objek menjadi titik perhatian utama.Pada manusia biasanya diperlihatkan dari bahu hingga atas kepala.
3. Medium Close UP 

adalah teknik pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat,objek diperlihatkan dari  bagian dada hingga atas kepala.
4. Mid Shot 

Menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MID SHOT berfungsi untuk menunjukkan yang sedang melakukan aksi.
5. Head Shot 
Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi.
6. Medium Shot 



adalah teknik pengambilan gambar dengan objek menjadi lebih besar dan dominan.Pada Manusia biasanya ditampakkan dari pinggang sampai atas kepala. 
7. Long Shot


Teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kesan luas pandang dan mengecilnya obyek dari pandangan, sehingga keberadaan obyek terlihat jauh dari pandangan mata.
Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek yang beraktifitas dengan keluasan suasana lingkungan dimana obyek berada.

Minggu, 05 November 2017

Jenis-jenis Alat fotografi Lengkap

November 05, 2017 2 Comments
        JENIS- JENIS ALAT FOTOGRAFI, PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI DAN PENGERTIAN KARTU MERAWAT BESERTA KETERANGANNYA

1. ALAT BANTU PEMROTETAN

    A. Filter




Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disinifilter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang  diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle(bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam antara lain :
-) Fillter PL                           -) Filter UV
-) Filter ND                            -) Filter warna  
 -) Filter soft                          -) Filter diffuser      
-) Filter cross                         -) Filter multi image     
-) Filterr multi expose            -) Filter gradasi
b. Tudung Lensa



Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna.  Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.
c. Tripod


Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambatdan untuk menopang lensa-lensa panjang.
d. Monopod


Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
e. Kabel Release


Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekanshutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.
f. Background

Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.
g. Stand Background

Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
2. ALAT BANTU PENCAHAYAAN  
a.       Flash atau Blitz









Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flashdapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.
b.      Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c.       Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakanflash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.
d.      Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakanflash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.
e.       Strobo atau Strobe

Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkapmain light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan.  Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
f.       AC Slave













Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g.      Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi expose.
h.      Payung Reflektor

Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.
i.        Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai  kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
j.        Soft Box

Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k.      Barndoors

Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
l.        Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..
m.    Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
n.      Flash Meter


Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
o.      Infrared Sender


Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
p.      Trigger

Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro

3. PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI 


1. KAMERA

a)      Merawat bagian luar kamera/ casing merupakan bagian yang biasa dilakukan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya kotoran ketika akan membersihkan bagian dalamnya. Debu dari luar akan mudah masuk kedalam, apalagi kalau kita sering berganti-ganti lensa.


Ø  Bersihkan bagian luar kamera dengan blower terlebih dahulu, untuk beberapa debu yang masih menempel dapat dipergunakan brush.


Ø  Selanjutnya pergunakan lens cloth atau dry clot


h yang lembut untuk membersihkan beberapa bagian khusus kamera seperti LCD panel, viewfinder, dan flash hotshoe.


b)      Setelah langkah diatas, dilanjutkan dengan merawat bagian dalam kamera. Bagian dalam kamera merupakan letak sensor kamera.Sebelum membersihkan bagian dalam kamera, pastikan bahwa perawatan ini dilakukan pada ruang yang bersih dengan penerangan yang cukup. Sebaiknya anda juga dalam kondisi yang bersih.


Ø   Langkah pertama yaitu membersihkan mirror dengan blower atau blower brush. Kamera dipegang menghadap kebawah dan blower dipompa keatas, tujuannya agar partikel debu yang tertiup dapat turun kebawah mengikuti gravitasi.


Ø  Selanjutnya membersihkan sensor. Untuk dapat melakukannya maka mirror harus di lock up terlebih dahulu. Pada beberapa kamera fitur ini disediakan dengan memilihnya dari menu kamera. Yakinkan baterai dalam kondisi cukup penuh ketika akan melakukan mirror lock up. Dimulai dengan menekan shutter release, maka mirror akan terangkat dan shutter terbuka., Dengan kamera yang dipegang menghadap kebawah (sensor menghadap kebawah), pompa blower  (blower tanpa brush) beberapa kali untuk meniup partikel debu yang mungkin menempel di sensor. Setelah selesai, matikan kamera untuk menyudahi fungsi mirror lock up.


Ø  Jika sensor sangat kotor, anda dapat membersihkannya dengan cleaning kits yang memiliki swab sensor khusus. Dengan alat ini, kita membersihkan sensor secara fisik dengan melakukan swab/ smear pada kotoran yang menempel di sensor. Tindakan ini harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati, jika  tidak yakin sebaiknya serahkan kegiatan membersihkan sensor pada mereka yang profesional.


Ø  NB. Jika tidak merasa yakin untuk melakukan kegiatan membersihkan bagian dalam kamera terutama sensor, sebaiknya serahkan kegiatan perawatan ini pada mereka yang professional. Dibandingkan dengan resiko yang mungkin timbul  seperti kerusakan mirror, shutter, atapun sensor maka mencari bantuan mereka yang professional merupakan pilihan yang bijak.

2. LENSA

Lensa merupakan jendela bagi mata untuk melihat dunia luar. Lensa merupakan elemen terpenting untuk dapat menghasilkan gambar yang baik.  Beberapa langkah perawatan lensa  adalah sebagai  berikut:


a)      Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal  menuju lensa.


b)      Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.


c)      Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.

Berikut beberapa langkah membersihkan lensa:


Ø  Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.


Ø  Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.


Ø  Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.


Ø  Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

3. BATERAI

Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:



a)       Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.


b)      Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi penuh segera cabut.


c)      Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi kembali.


d)     Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.


e)      Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-beda.

4. MEDIA PENYIMPANAN

a)      Memory card berfungsi sebagai media penyimpan data. Bisa berupa SD/ secure digital, CF/ compact flash, dan sebagainya.  Perlakukan benda-benda ini dengan hati-hati, bentuknya yang kecil membuat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing nya masing-masing jika sedang tidak dipergunakan

b)      Accesories kamera seperti lens filter, lens hood, flash dan lainnya perlu dirawat untuk tetap menjaga kebersihannya.  Dudukan flash dan kontak baterai flash perlu dibersihkan secara berkala untuk menghindari penumpukkan kotoran.

5. TAS KAMERA

Tas kamera merupakan media penyimpanan peralatan fotografi sewaktu berpergian. Dengan demikian perawatannya juga mutlak dilakukan agar mampu melindungi peralatan fotografi yang kita miliki. Tas yang kotor  mengakibatkan peralatan didalamnya menjadi kotor. Berikut beberapa langkah perawatannya:

a)      Setelah tas dipergunakan, keluarkan isinya lalu bersihkan bagian dalam dan luarnya. Agar hasilnya maksimal dapat dipergunakan vacum cleaner. Setelah pemotretan outdoor, partikel debu, kotoran dan pasir biasanya banyak terakumulasi sehingga perlu dibersihkan.

b)      Cuci tas kamera dalam jangka waktu berkala, terutama setelah tidak dipergunakan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Tas kamera merupakan media penyimpanan peralatan fotografi sewaktu berpergian. Dengan demikian perawatannya juga mutlak dilakukan agar mampu melindungi peralatan fotografi yang kita miliki. Tas yang kotor  mengakibatkan peralatan didalamnya menjadi kotor. Berikut beberapa langkah perawatannya:

a. Setelah tas dipergunakan, keluarkan isinya lalu bersihkan bagian dalam dan luarnya. Agar hasilnya maksimal dapat dipergunakan vacum cleaner. Setelah pemotretan outdoor, partikel debu, kotoran dan pasir biasanya banyak terakumulasi sehingga perlu dibersihkan.

b. Cuci tas kamera dalam jangka waktu berkala, terutama setelah tidak dipergunakan untuk jangka waktu yang cukup lama.




4. PENGERTIAN KARTU PERAWATAN BESERTA KETERANGANNYA

Kartu perawatan  adalah kartu yang gunanya untuk mengisikan tanggal berapa, pemakainya siapa ,yang telah memeakai PC kita dan berapa lama memekainya dan software apa yang digunakan dan paling terakhir keterangan dan paraf. Dan Kartu perawatan adalah untuk proses perawatan Komputer kita .Dengan adanya Program dan Kartu Perawatan tersebut, dapat memudahkan saya mengontrol dan merawat perpheral komputer.


Penjelasan/ Keterangan dari Kartu Perawatan Peralatan Multimedia :

1. Kolom No.Kartu digunakan untuk menuliskan No. Kartu Peralatan Multimedia yang 
akan digunakan.
2. Kolom Nama Barang digunakan untuk menuliskan Nama Barang yang akan digunakan 
dalam pemakain peralatan multimedia.
3. Kolom Tanggal Peminjaman digunakan untuk menuliskan tanggal peminjaman 
peralatan multimedia.
4. Kolom Tanggal Pengembalian digunakan untuk menuliskan tanggal pengembalian 
peralatan multimedia.
5. Kolom Waktu Pemakain digunakan untuk menuliskan berapa lama waktu peminjaman 
peralatan multimedia.
6. Kolom Nama Pemakai digunakan untuk menuliskan siapa nama peminjam peralatan 
multimedia.
7. Kolom Kondisi Barang digunakan untuk menuliskan kondisi peralatan 
multimedia, rusak,baik,baru,dll.
8. Kolom Peripheral Pendukung digunakan untuk menuliskan barang/perangakat yang 
membantu peralatan multimedia.
9. Kolom Ket. Lain digunakan untuk menuliskan keterangan-keterangan yang mungkin 
dibutuhkan dalam penggunaan peralatan multimedia.
10. Kolom Ket. Lain ke Dua juga digunakan untuk menuliskan keterangan-keterangan 
yang mungkin dibutuhkan dalam penggunaan peralatan multimedia.
11. Kolom Paraf Peminjaman digunakan untuk menulisakan TTD/paraf yang meminjam 
peralatan multimedia.
12. Kolom Paraf Pengembalian digunakan untuk menulisakan TTD/paraf yang 
mengembalian peralatan multimedia.
13. Kolom Paraf Bag. Perlengkapan digunakan untuk menulisakan TTD/paraf yang 
bertanggung jawab atas peralatan multimedia.

Jangan lupa buat tonton channel ku ya gaes 
https://www.youtube.com/channel/UCgrNwrfWtRXOi72f-89IkXg